Pencinta Venus, program unggulan Radio Venus, Elompugi, yang digagas Prof. Dr. H. Andi Syukri Syamsuri, M.Hum., berhasil meraih penghargaan sebagai Feature Radio Terbaik, dalam ajang KPID Award 2024. Penghargaan ini diumumkan Kamis (12/12/2024) malam, dalam acara yang digelar di Aula Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar.

Program Elompugi yang digagas Prof. Andis—sapaan akrab Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Makassar—mengusung misi pelestarian budaya lokal. Melalui pesan-pesan tradisional dari kearifan nenek moyang, Elompugi menghadirkan nilai-nilai budaya daerah, sebagai bagian integral dari budaya Nusantara, yang perlu dijaga dari kepunahan.

“Elompugi berisi pesan-pesan orang tua dulu yang dibawakan dengan gaya menghibur. Ini bagian dari upaya kami, untuk melestarikan budaya lokal, sekaligus memberikan edukasi yang ringan bagi pendengar,” ungkap Prof. Andis.

Atas penghargaan tersebut, Prof. Andis mengucapkan terima kasih kepada para pendengar setia Radio Venus dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan, atas apresiasi yang diberikan. Penghargaan ini juga menjadi kebanggaan bagi Erick Alamsyah dan Rachel, pembawa acara Halo Makassar, yang turut menyaksikan program mereka menjadi sorotan di tingkat provinsi.

“Elompugi adalah bagian dari Halo Makassar, dan kemenangan ini menjadi motivasi besar untuk kami lebih baik lagi dalam bersiaran,” kata Erick dengan penuh rasa haru.

Acara KPID Award 2024 sendiri merupakan ajang penghargaan bergengsi, yang digelar setiap tahun, untuk mengapresiasi karya-karya terbaik di dunia penyiaran. Tahun ini, tema pelestarian budaya menjadi fokus utama dalam penilaian, sejalan dengan misi program Elompugi. Sebagai program yang telah mendapatkan pengakuan, Elompugi diharapkan terus menjadi wadah edukasi dan hiburan, yang mengangkat kearifan lokal Sulawesi Selatan.

Penghargaan ini juga semakin mengukuhkan komitmen Radio Venus, sebagai salah satu stasiun radio terbaik di Kota Makassar. “Pengakuan ini bukan hanya untuk kami, tapi juga untuk budaya lokal yang harus terus kita lestarikan. Semoga *Elompugi* bisa menjadi inspirasi bagi program-program serupa di masa depan,” tutup Prof. Andis.